Penulis : Tumpal Daniel, Sekjen Akurat Indonesia
Jakarta, Tabera.id – Hari ini 28 Januari 2025 Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka genap 100 hari. Presiden menetapkan delapan misi utama dengan sebutan Asta Cita, sebagai landasan mencapai visi “Bersama Menuju Indonesia Emas 2045”. Sebagai gebrakan pertama, program prioritas “Quick Win” atau Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) untuk tahun 2025 langsung dijalankan dengan anggaran mencapai lebih dari Rp100 triliun yang dituangkan dalam UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Puaskan Di Dalam Negeri
Program quick win yang dijanjikan Pemerintahan Prabowo Gibran mencakup tujuh bidang, yaitu: Program Makan Bergizi Gratis (MBG),pemeriksaan kesehatan gratis,penuntasan TBC,pembangunan rumah sakit,renovasi/membangun sekolah dan membangun lumbung pangan.
Pertanyaannya sudahkah semua program cepat itu dieksekusi?Seperti apa wujudnya? Bagaimana pelaksanaannya? Sudahkah terasa manfaatnya? Dan sederet pertanyaan lainnya yang membuat 100 hari menjadi momok. Begitulah budaya politik Indonesia saat ini, mengadakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dalam konstitusi dan peraturan. Namun demikian, realitanya ada dan seringkali membuat ketar-ketir bagi seorang pejabat,baik di pusat dan daerah. Baiklah kita tinggalkan momoknya dan ambil hikmahnya. Bahwa rakyat ingin memastikan pemimpinnya benar-benar bekerja dan dapat diharapkan.
100 hari kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran dengan kabinetnya sudah berjalan. Penilaian publik menjadi parameter sukses tidaknya 100 hari presiden kedelapan ini.
Bagaimana penilaian rakyat, seberapa besar peran Indonesia di dunia internasional. Ujungnya mampukah pemerintahan baru yang dipilih oleh lebih 96 juta rakyat Indonesia diandalkan membawa perbaikan dan optimisme buat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baik kita mulai saja dengan merujuk beberapa hasil survey dari lembaga yang kredibel. Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA). Surveynya menunjukkan, mayoritas publik relatif cukup puas terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran selama 100 hari terutama di bidang penegakkan hukum, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Temuan serupa didapati juga oleh LSI Denny JA. Bahwa sentimen publik sangat positif kepada kepemimpinan Prabowo. Bahkan Prabowo Digadang-gadang dapat membawa Indonesia Jadi Macan Asia.
Prabowo juga dinilai berpotensi menjadi pemimpin dari Asia yang kuat, seperti Bung Karno, Deng Xiaoping, Mahatir Mohamad, atau Lee Kuan Yew, demikian ungkap Deny JA, pendiri dari LSI.
Menurut LSI ada tujuh program yang mendapat sentimen positif, yaitu : Perbaikan gizi anak, ibu hamil dan menyusui melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) ;Swasembada pangan dengan mencetak 3 juta hektar sawah dalam 3-4 tahun; Program kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah;
Program penyediaan 3 juta rumah untuk mengatasi perumahan rakyat miskin dan menaikan upah minimum nasional (UMN) sebesar 6,5 persen pada 2025 . Ketujuh program cepat ini disambut positip oleh mayoritas masyarakat yang terekam lewat surveynya diakhir tahun 2024.
Di pertengahan Januari, Litbang Kompas juga merilis Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) tahun 2025 dan menyoroti tingkat dukungan masyarakat terhadap Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam periode 100 hari. Hasilnya menunjukkan tingkat dukungan yang sangat tinggi, bahkan melampaui tingkat dukungan Jokowi-Jusuf Kalla pada periode 2014 dan Jokowi-Ma’ruf Amin pada 2019, yaitu diangka 80,9 persen masyarakat puas.
Berikutnya survey dari Lembaga Survey Nasional (LSN) yang digelar pada 13-20 Januari 2025 dan melibatkan 1.200 responden yang ada di 38 provinsi dengan tatap muka.”Hasilnya 87,5% menjawab puas dan 12,5% menjawab tidak puas”.Kemudian, pada survei tersebut, LSN juga bertanya pada responden terkait seberapa percaya pada 100 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran “hasilnya juga 88,2% menjawab percaya dan sisanya 11,8% menjawab tidak percaya”.
Sebenarnya apa yang membuat tingkat dukungan terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran melambung tinggi. Capaian tinggi ini disebabkan Pemerintahan Prabowo-Gibran dipandang bisa lampaui harapan masyarakat yang awalnya dilanda kecemasan. Sebabnya, sepanjang tahun 2024 dan memasuki 2025 kondisi politik dunia tidak sedang baik-baik saja dan tidak sedikit,negara-negara lain terdampak olehnya.
Nyatanya dari Survey CISA, LSI Deny JA, Litbang Kompas dan LSN mengindikasikan bahwa 100 hari telah dilewati oleh Presiden dan Wakil Presiden bersama Kabinet Merah Putih dengan menunaikan janjinya selama kampanye dan mengeksekusi kebijakan-kebijakan yang pro rakyat dengan lancar.
Menilai temuan keempat lembaga survey atas kepuasan masyarakat terhadap kinerja 100 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran dengan mengusung Asta Cita, dapat dijadikan modal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen lebih optimis.
Tampaknya program pro rakyat dalam 100 hari kerja Kabinet Merah Putih harus benar-benar dijalankan lebih masiv lagi dengan capaian yang terukur. Bukan karena program itu sekedar janji politik saat kampanye Pilpres 2024,tapi juga dukungan DPR RI yang sudah memasukan program tersebut di anggaran APBN 2025 sebagai amanah. Hingga 100 hari, Presiden Prabowo bersama kabinetnya telah dan terus menyelesaikan amanat tersebut, yaitu:
- Menghapus utang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024. Kebijakan ini ditujukan untuk membantu UMKM yang memiliki utang macet di bank-bank BUMN atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), terutama bagi pelaku UMKM yang terkena dampak bencana alam, pandemi Covid-19, dan tidak lagi memiliki kemampuan untuk membayar utang . Dengan kebijakan ini, Presiden Prabowo berharap UMKM dapat kembali berkontribusi pada perekonomian nasional.
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh pasangan Prabowo-Gibran. Tahap awal yang dimulai 6 Januari 2025 dengan anggaran pertama sebesar Rp 71 triliun. Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama anak-anak dan keluarga kurang mampu.Program ini juga bertujuan untuk mendukung desa sebagai sumber ketahanan pangan dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat pedesaan .
- Kebijakan peningkatan gaji guru minimal Rp 2 juta. Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan guru dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia serta mendirikan sekolah unggulan gratis.
- Program 3 juta rumah pertahun untuk mengatasi kekurangan perumahan di Indonesia. Program ini terdiri dari pembangunan dua juta rumah di pedesaan dan satu juta hunian bersifat vertikal di perkotaan, yang diharapkan dapat menyelesaikan backlog perumahan sebesar 12,7 juta rumah .
- Kebijakan “Kado Pemerintah untuk Rakyat” dalam bentuk general check-up kesehatan merupakan program untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Program ini mencakup:Pemeriksaan kesehatan gratis, deteksi dini penyakit kronis,pengobatan/perawatan,edukasi kesehatan dan gaya hidup sehat.
- Kebijakan terkait stop impor pangan bertujuan meningkatkan swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.
- Pemberantasan korupsi dengan target penyelamatan uang negara. Presiden menawarkan kesempatan kepada para koruptor untuk bertobat dengan syarat mengembalikan hasil curiannya kepada negara .
- Memberantas judi online, narkoba, dan penyelundupan di Indonesia.
- Menaikkan upah buruh sebesar 6,5%. Membanggakan Di Luar Negeri
Penilaian yang diperoleh dari dalam negeri berbanding lurus dengan penilaian luar negeri. Hal ini ditandai oleh rilis The Straits Times Singapura di awal Januari yang menempatkan Presiden Prabowo Subianto setara dengan Trump, Xi Jinping dan Putin sebagai 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh dan paling disorot pada 2025.
Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024,Presiden Prabowo dengan pidatonya yang patriotik sudah menarik simpati kawan dan lawan politiknya. Sorotan luas dunia internasional juga ditunjukkan dengan kehadiran puluhan kepala negara di acara pelantikannya di gedung MPR RI, Senayan Jakarta.
Setelahnya,Presiden Prabowo mengeluarkan sejumlah kebijakan yang dinamakan “Quick Win” Atau program hasil cepat di minggu pertama dan kedua usia pemerintahan. Kemudian Presiden Prabowo dengan gesit ambil langkah taktis dan strategis dengan mengunjungi dua kekuatan dunia yang saling berhadapan yaitu RRT dan Amerika Serikat mulai tanggal 8 Nopember dan selanjutnya melakukan serangkaian kunjungan kerja diplomatik ke forum APEC di Peru, Forum G20 di Brazil. Berlanjut ke Inggris dan ke Uni Emirat Arab. Safari kunjungan internasional Presiden Prabowo sejak 8 hingga 23 Nopember 2024, tidak saja menyedot perhatian dunia atas kepiawaian Prabowo memposisikan politik luar negeri Indonesia, tetapi juga membawa investasi sebesar US$ 18,5 miliar setara Rp. 292 Triliun. Besarnya investasi ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor sangat tinggi kepada Pemerintah Indonesia.
Di hari-hari akhir dari 100 hari, Indonesia berhasil meraih posisi yang mengesankan sebagai ekonomi terbesar ke-8 di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP) pada tahun 2024. Data peringkat ekonomi negara tersebut diperoleh dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).China menjadi negara diposisi pertama dengan capaian PDB senilai USD37,07 Triliun atau setara Rp 600 Kuadriliun (1 USD = Rp 16,188.2 ). Kemudian posisi kedua, ada Amerika Serikat . Dikuti, India,Russia,Jepang ,Jerman dan Brazil. Barulah Indonesia dengan capaian PDB-nya senilai USD 4,66 triliun atau setara Rp 75,4 kuadriliun.
Tentu saja capaian-capaian ini tidak boleh berhenti disini. Masih banyak lagi harapan untuk menuju Indonesia makmur dan sejahtera. kebijakan pro rakyat dan strategis teruslah digarap, meskipun kritikan dan ketidakpuasan akan tetap ada. Kabinet Merah Putih yang sering dikritik dengan sebutan “Kabinet Gemuk” yang akan memboroskan APBN, sulit dikoordinasi dan lamban, telah dijawab oleh Presiden Prabowo dengan hasil kepuasan publik yang tinggi.
Kepemimpinan Presiden Prabowo dengan manajemen ala “Way Militer” Tidak hanya mampu menghemat APBN dalam 100 hari kerja ini sebanyak Rp. 306 Triliun tanpa harus memotong gaji pejabat dan memberhentikan ASN seperti yang terjadi di Argentina untuk mencapai surplus APBN. Namun demikian tingginya kepuasan masyarakat dan apresiasi luar negeri yang dicapai Pemerintah Prabowo Gibran dalam 100 hari ini, harus dijadikan alarm bagi Presiden dan Wakil Presiden untuk pintar-pintar mengelola capaian ini.
Untuk Pemerintahan Prabowo- Gibran dan Kabinet Merah Putih teruslah amanah, konsisten dan tunjukan kerja keras untuk rakyat, bangsa dan negaramu. Kami tunggu capaian-capaian tinggi selanjutnya.